JAYAPURA — Tim Riset Early Warning System (EWS) Gempa Bumi dari Departemen Pendidikan Nasional Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah tiba di Kantor Sekretariat Kwartir Daerah (Kwarda) Papua, yang berlokasi di GOR Waringin Jalan Poros Abepura Kotaraja Jayapura pada Selasa, 19 September 2023 lalu.
Tim memulai kegiatan pemasangan EWS Gempa Bumi sebagai bagian dari Hilirisasi Penelitian Program Matching Fund Kedai Reka Tahun 2023 dengan judul “Pengembangan Produk Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi Berbasis Internet of Things Guna Meningkatkan Mitigasi Bencana Gempa di Indonesia.”
Kerja sama ini melibatkan pengurus Kwarda Papua, yang telah bersedia menjadikan kantor mereka sebagai salah satu stasiun pemantauan EWS Gempa Bumi.
Rombongan dari UGM terdiri dari tiga personel, yaitu Kak Rony Wijaya, Kak Wahyu Sukestyatama, dan Kak Bambang Pamungkas. Mereka diterima dengan baik oleh Kak Kristhina R.I.L. Mano, S.Ip, M.Ap, Ketua Kwarda Papua.
Ketua Rombongan, Kak Rony Wijaya, menyampaikan bahwa tim riset EWS Gempa Bumi ini telah mempelajari fenomena perubahan level air tanah dan perubahan kadar gas radon di lingkungan sebagai parameter peringatan dini bencana gempa bumi sejak tahun 2013.
Lebih lanjut, Kak Rony menjelaskan bahwa pemantauan parameter EWS Gempa Bumi akan menjadi lebih valid jika dilakukan di sepanjang lintasan patahan benua. Wilayah yang mencakup daerah utara Pulau Sumatra, selatan hingga Selat Sunda, pulau Bali, Nusa Tenggara Barat, hingga Nusa Tenggara Timur adalah pertemuan dua patahan benua yang seringkali menghasilkan gempa bumi besar dengan magnitudo minimal 4,5.
Kak Bambang Pamungkas, anggota tim peneliti yang juga Wakil Pusat Pengembangan Jurnalistik dan Sistem Informasi (Pusbangjusinfo) Kwarda DIY, menambahkan bahwa Kwarda Papua adalah Kwarda ke-7 yang menjadi mitra UGM dalam program monitoring EWS Gempa.
“Sebelumnya, kami telah bekerja sama dengan Kwarda NTB dan Papua Barat, dan instalasi serupa telah diselesaikan di Kwarcab Mimika,” ujarnya.
Setelah seremoni penyambutan dan serah terima perangkat, tim riset segera memulai proses instalasi di ruangan yang telah disiapkan oleh pihak Kwarda Papua.
Ketua Kwarda Papua, Kak Kristhina R.I.L. Mano, S.Ip, M.Ap, berharap bahwa stasiun pemantauan baru ini akan meningkatkan akurasi sistem yang telah dibangun oleh UGM dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat luas.
“Kami berharap kerjasama yang baik ini akan bermanfaat bagi masyarakat luas,” ungkap Kak Kristhina. (bp/cst)