TASIKMALAYA — Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Kwarnas) melalui Komisi Pengabdian Masyarakat melakukan kunjungan monitoring pengembangan Kampung Pramuka di Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (19/03/2023).
Setidaknya ada 4 Kampung Pramuka yang dikunjungi oleh Komisi Abdimas. Dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Kwarnas/Ketua Komisi Abdimas Kak GKR Mangkubumi, rombongan didampingi tim dari Kwarcab Kabupaten Tasikmalaya.
Secara berurutan lokasi yang dikunjungi oleh rombongan Abdimas Kwarnas dari Kampung Pramuka Awiluar Desa Sirnajaya, Kecamatan Karangjaya; Kampung Pramuka Kubangsari, desa Kawitan, kecamatan Salopa; Kampung Pramuka Sadaukir, desa Sukapura, kecamatan Sukaraja, dan terakhir di Kampung Pramuka Pasirjeungjing, kecamatan Cigalontang.
Setiap Kampung Pramuka ini memiliki keunikan tersendiri, potensi unggulan masing-masing, serta karakter dan pengembangan yang berbeda-beda. Namun, keempat kampung pramuka ini dirintis dan dikelola oleh Gugusdarma.

Seperti pada kunjungan di Kampung Pramuka pertama, yaitu Awiluar. Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Majelis Pembimbing Ranting, setidaknya ada 3 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjadi salah satu potensi unggulannya. Ketiganya di bidang makanan, yaitu gula merah dan keripik.
Kemudian selain UMKM juga ada potensi budaya sebeperti adanya kelompok seni dongkol, pencak silat, dan marawis yang sudah cukup baik terkelola. Pada sektor pertanian, Kampung Pramuka Awiluar memberdayakan pala, kapol, cengkih, dan durian. Juga budidaya ikan nila di sektor perikanan.
Ada pula tanah kas desa yang dikelola secara bersama oleh RT-RT sebagai Bumi Perkemahan yang sudah sering digunakan oleh sekolah-sekolah yang ada di wilayah kecamatan Karangjaya.

Kampung kedua yang dikunjungi adalah Kampung Pramuka Kubangsari. Potensinya adalah terkait dengan hasil pertanian dan pengelolaan ternak. Di kampung ini dijelaskan oleh pengelola ada potensi embung yang bisa dimaksimalkan penggunaannya untuk berbagai hal. Namun saat ini masih dalam tahap pengembangan.
Selanjutnya di Kampung Pramuka Sadaukir, disampaikan pula ada potensi Bumi Perkemahan yang bisa menjadi salah satu lokasi terbaik untuk dapat dioptimalkan sebagai alternatif wisata. Di Kampung ini sudah ada kerjasama yang baik dengan beberapa mitra. Produk olahan pangan juga sudah ada yang dikembangkan.
Terakhir, rombongan mengunjungi Kampung Pramuka Pasirjeungjing yang merupakan kampung pramuka pertama yang diresmikan pada tahun 2020 silam. Di kampung ini ada potensi budidaya lebah, produksi propolis, serta budidaya kacang sancik, yang dari daunnya diolah menjadi teh dan buahnya untuk makanan serta hiasan.
Dalam arahannya di setiap kampung pramuka, Kak GKR Mangkubumi menekankan adanya sinergi dan kolaborasi secara menyeluruh. Dari potensi-potensi yang sudah dikembangkan bisa terus dioptimalkan dan dilanjutkan menjadi semakin lebih baik.
Diketahui bahwa Kabupaten Tasikmalaya kini telah mempunyai 12 Kampung Pramuka dan akan terus bertambah. Hingga tahun 2024 mendatang ditargetkan ada 39 Kampung Pramuka di Kwarcab kabupaten Tasikmalaya.
Setiap Kampung Pramuka di Kwarcab kabupaten Tasikmalaya ini mempunyai 4 bidang khusus yaitu Religi, Seni, Ekonomi, Bakti, dan Publikasi. Keempat bidang tersebut menjadi keseragaman di setiap kampung pramuka yang ada dan merupakan hal terkait satu sama lain. (cst)