Program Pokok

Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka dilaksanakan melalui 3 (tiga) Program Pokok, yang akan diturunkan ke dalam bentuk Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas, yaitu :

  1. Penataan, Penguatan, Pemutakhiran dan Perluasan Program Pramuka Peduli.
  2. Pengembangan Konsep dan Model Kampung Pramuka.
  3. Pengembangan Konsep dan Model Pramuka Bermasyarakat.

Program Pokok 1 : PENATAAN, PENGUATAN, PEMUTAKHIRAN DAN PERLUASAN PROGRAM PRAMUKA PEDULI

Tujuan yang ingin dicapai melalui program pokok ini adalah untuk menata, memutakhirkan, dan memperluas cakupan pelaksanaan Program Pramuka Peduli sebagai ikon Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka. Program Pokok ini dilaksanakan dengan cara :

  1. Adopsi, adaptasi, dan implementasi kebijakan kepramukaan global,
  2. Adopsi, adaptasi, dan implementasi kebijakan pemerintah.

Pelaksanaan Program Pokok ini melalui 5 (lima) Program Prioritas, sebagai berikut :

  1. Penguatan organisasi dan kelembagaan
    Penguatan organisasi dan kelembagaan Pramuka Peduli diarahkan untuk meningkatkan dan memperkuat kapasitas organisasi yang melaksanakan Program Pramuka Peduli di tingkat Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional, melalui :

    • Pembentukan Pusat Pengabdian Masyarakat sebagai pelaksana operasional program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli di tingkat Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional.
    • Pemutakhiran dan penyusunan petunjuk-petunjuk Pramuka Peduli.
    • Penyusunan Pedoman dan Panduan pelaksanaan Program Pramuka Peduli.
    • Penyusunan Standar dan Prosedur organisasi dan kelembagaan Pramuka Peduli.
  2. Peningkatan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia
    Peningkatan kualitas sumberdaya manusia para pelaku Program Pramuka Peduli bertujuan untuk meningkatkan dan menguatkan kapasitas para pelaku Program Pramuka Peduli, dengan cara :

    • Penyelenggaraan berbagai bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan tentang Program Pramuka Peduli secara berkala, bertahap, dan berkelanjutan.
    • Pengaturan mekanisme penugasan dan pendampingan relawan Pramuka Peduli lintas Kwartir cabang dan daerah.
    • Pemetaan relawan Pramuka Peduli berdasarkan kompetensinya.
    • Penyelenggaraan sertifikasi kompetensi bagi para relawan Pramuka Peduli.
    • Penyelenggaraan perlindungan hukum, keselamatan, dan kesehatan bagi para relawan Pramuka Peduli.
    • Penyelengaraan penghargaan dan sanksi bagi para relawan Pramuka Peduli.
    • Peningkatan ketersediaan sumberdaya pendukung
    • Pengadaan, pengelolaan, dan pelaporan sarana dan prasarana pendukung Program Pramuka Peduli.
    • Penyelenggaraan Bumbung Kemanusiaan secara terpusat untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan
      aksi Pramuka Peduli, dengan memperhatikan prinsip transparansi, ketertiban, dan akuntabilitas.
    • Pengoptimalan sumber pendanaan dari luar Gerakan Pramuka untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli, sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
  3. Pengembangan kemitraan untuk mendukung sinergitas dan kolaborasi
    • Pengembangan kemitraan berbentuk aliansi strategis
    • Pengembangan kemitraan dalam bentuk pelaksanaan program, dan/atau kegiatan proyek bersama
  4. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
    • Pengadopsian dan implementasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli
    • Pengembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pelaksanaan program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli.

Program Pokok 2 : PENGEMBANGAN KAMPUNG PRAMUKA

Program pokok ini ditujukan untuk memberdayakan kampung sehingga dapat berfungsi sebagai wadah peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Untuk itu proses dan tahapan yang dilakukan dalam implementasi program pokok, ini meliputi :

  1. Penentuan Basis dan Kriteria Kampung Pramuka
    Langkah pertama yang harus dilakukan dalam perwujudan Kampung Pramuka adalah menentukan basis pengembangan, yang disertai dengan kriteria yang jelas dan terukur. Untuk itu aspek-aspek sebagai alternatif basis pengembangan Kampung Pramuka yang dapat dipilih antara lain :

    • Alam (Ekologi)
      Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Alam dimaksudkan untuk menjadikan alam dan lingkungan hidup di suatu kampung sebagai fokus utama dalam memberdayakan kampung tersebut dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis ini dapat dipilih jika suatu kampung memiliki persoalan-persoalan yang berkaitan dengan alam dan lingkungan hidup sebagai hambatan utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Atau dengan kata lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan hambatan di alam dan lingkungannya maka kampung tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
    • Sosial Budaya
      Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Sosial Budaya dimaksudkan untuk menjadikan aspek sosial dan budaya di suatu kampung sebagai fokus utama dalam memberdayakan kampung tersebut dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya.

      Alternatif basis ini dapat dipilih jika suatu kampung memiliki persoalan-persoalan yang berkaitan dengan sosial dan budaya sebagai hambatan utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Atau dengan kata lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan hambatan sosial dan budayanya maka kampung tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.

    • Ekonomi
      Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Ekonomi dimaksudkan untuk menjadikan perekonomian di suatu kampung sebagai fokus utama dalam memberdayakan kampung dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis ini dapat dipilih jika suatu kampung memiliki persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perekonomian sebagai hambatan utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakatnya.

      Atau dengan kata lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan hambatan perekonomiannya maka kampung tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.

    • Multi-aspek
      Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Multi Aspek dimaksudkan untuk menjadikan aspek-aspek fundamental utama di suatu kampung sebagai fokus utama dalam memberdayakan kampung dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya.

      Alternatif basis ini dapat dipilih jika suatu kampung memiliki beragam persoalan yang multi aspek sebagai hambatan utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Atau dengan kata lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan berbagai hambatan multi aspek maka kampung tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.

    Masing-masing aspek perlu pula dirumuskan indikator-indikatornya, berupa indikator masukan, indikator proses, dan indikator hasil, serta indikator dampak.

  2. Penentuan Kategori (Level) Kampung Pramuka
    Langkah selanjutnya dalam pembentukan Kampung Pramuka adalah penentuan kategori (level) Kampung Pramuka, di mana untuk maksud ini maka Kampung Pramuka dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu ke dalam :

    • Kampung Pramuka Level Purwa
    • Kampung Pramuka Level Madya
    • Kampung Pramuka Level Utama

    Masing-masing level akan ditentukan kriteria dan indikator yang jelas, sebagai menjadi acuan dalam penetapan level
    Kampung Pramuka

  3. Pelaksanaan Proses dan Tahapan Pembentukan Kampung Pramuka
    Proses dan tahapan pembentukan Kampung Pramuka meliputi :

    • Tahap Inisiasi
      Sasaran yang ingin dicapai pada tahap inisiasi adalah membangun kesadaran, komitmen dan kesanggupan dari semua komponen yang ada di kampung sasaran dalam rangka pembentukan Kampung Pramuka. Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan oleh jajaran Gerakan Pramuka adalah membangun komunikasi yang intensif dengan pemerintah dan masyarakat kampung sasaran untuk :
      a) Mendiagnosis terlebih dahulu berbagai pemasalahan yang akan diintervensi.
      b) Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk melakukan perubahan dari pemerintah dan masyarakat.
      c) Mengkaji hasil atau manfaat dari perubahan yang diinginkan melalui pembentukan Kampung Pramuka, terutama dalam menyelesaikan permasalahan yang sudah teridentifikasi sebelumnya.
      d) Menetapkan tujuan perubahan yang dilaksanakan berdasarkan langkah yang akan ditempuh melalui pembentukan Kampung Pramuka.

      Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan survey lapangan, analisis sosial, diskusi kelompok terfokus, dan metode lainnya, yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen inisiasi Kampung Pramuka.

    • Tahap Polarisasi
      Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan meliputi upaya untuk membentuk suatu pola yang terencana dalam pembentukan Kampung Pramuka, yang meliputi identifikasi dan penetapan peran dan fungsi para aktor kunci yang ada di masyarakat dalam proses pembaharuan melalui pembentukan Kampung Pramuka.
    • Tahap Implementasi
      Pada tahap ini dilakukan implementasi semua rencana yang sudah dibuat dalam rangka pembentukan Kampung Pramuka, dengan mengutamakan pada pendayagunaan sumberdaya manusia yang ada di kampung tersebut. Sedangkan untuk sumber daya lainnya diusahakan dari luar kampung tersebut.
    • Tahap Stabilisasi
      Pada tahap ini dilakukan upaya-upaya untuk memantapkan implementasi nilai-nilai kepramukaan dalam segenap sendi kehidupan masyarakat di kampung sasaran, sehingga akan menjadi bahagian utama dari tata perilaku dan tata hubungan dalam keseharian masyarakat.
    • Tahap Pencapaian
      Pada tahap ini akan dilakukan penetapan dan pengesahan kampung sasaran sebagai Kampung Pramuka, dengan mengacu pada indikator-indikator yanag telah ditentukan, sebagai Kampung Pramuka tingkat purwa, madya, dan utama. Setelah penetapan dan pengesahan, proses implementasi dan stabilisasi terus berlangsung secara kontinyu untuk mencapai indikator-indikator pada tingkatan yang lebih tinggi.
  4. Pemastian keberlanjutan Kampung Pramuka
    Aktivitas yang dilakukan untuk memastikan adanya keberlanjutan pembentukan Kampung Pramuka meliputi :

    • Monitoring dan Evaluasi
      Monitoring merupakan aktivitas untuk kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. Monitoring dilakukan terhadap keseluruhan tahapan dalam pembentukan Kampung Pramuka.

      Monitoring dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, melalui berbagai cara, yaitu: (1) pemantauan partisipatif oleh masyarakat, (2) pemantauan oleh Pemerintah, (3) pemantauan oleh Fasilitator, (4) pemantauan independen oleh berbagai pihak. Evaluasi terhadap kemajuan pengembangan dan pembinaan Kampung Pramuka akan dilakukan secara (1) tahunan, (2) pada tengah periode, dan (3) pada akhir periode. Untuk itu perlu dibuat berbagai instrumen yang akan digunakan dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi.

    • Pendampingan
      Pendampingan merupakan upaya untuk menyertakan masyarakat dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki sehingga mampu mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik. Pendampingan sebagai suatu strategi yang umum digunakan dalam upaya meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia, sehingga mampu mengindentifikasikan dirinya sebagai bagian dari permasalahan yang dialami dan berupaya untuk mencari alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. Kemampuan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh keberdayaan dirinya sendiri.

      Oleh karena itu sangat dibutuhkan kegiatan pemberdayaan disetiap kegiatan pendampingan. Pendampingan sangat menentukan keberhasilan program pembentukan Kampung Pramuka, karena lebih mengutamakan “making the best of the client’s resources”.

      Berkaitan dengan itu pendampingan berarti bantuan dari pihak luar, baik perorangan maupun kelompok untuk menambahkan kesadaran dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan pemecahan permasalahan. Pendampingan diupayakan untuk menumbuhkan keberdayaan dan keswadayaan agar masyarakat di kampung sasaran dapat hidup secara mandiri.

      Jadi pendampingan merupakan kegiatan untuk membantu individu maupun kelompok yang berangkat dari kebutuhan dan kemampuan kelompok yang didampingi dengan mengembangkan proses interaksi dan komunikasi dari, oleh, dan untuk anggota, serta mengembangkan kesetiakawanan dan solidaritas kelompok dalam rangka menumbuhkembangkan kesadaran sebagai manusia yang utuh, berperan dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

      Dalam pelaksanaan proses pendampingan harus memiliki metode yang disesuaikan dengan keadaan masyarakat di kampung sasaran. Metode pendampingan ini merupakan proses kegiatan agar terjadinya pendampingan, Metode pendampingan yang bisa digunakan dalam pembentukan Kampung Pramuka yaitu : konsultasi, konseling dan pembelajaran.

    • Pengembangan
      Pengembangan merupakan upaya untuk mengembangkan sebuah kondisi masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip keadilan sosial dan saling menghargai. Selain itu pengembangan juga diartikan sebagai komitmen dalam memberdayakan masyarakat di kampung sasaran sehingga memiliki berbagai pilihan nyata menyangkut masa depan mereka.

      Pengembangan masyarakat secara umum diaktualisasikan dalam beberapa tahapan mulai dari perencanaan, pengkoordinasian dan pengembangan berbagai langkah penanganan program pembentukan Kampung Pramuka. Program pengembangan masyarakat dalam rangka pembentukan Kampung Pramuka menekankan pada penerapan community- based management (CBM), yaitu pendekatan pengelolaan program yang menjadikan pengetahuan dan kesadaran masyarakat lokal sebagai dasarnya.

      CBM diartikan sebagai suatu strategi untuk mewujudkan praktik pembangunan yang berpusat pada manusia, pusat pengambilan keputusan mengenai pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan di kampung sasaran berada di tangan organisasi-organisasi dalam masyarakat di daerah tersebut. Masyarakat diberikan kesempatan dan tanggung jawab dalam melakukan pengelolaan terhadap sumber daya yang dimilikinya. Mereka sendiri yang mendefinisikan kebutuhan, tujuan, aspirasi dan membuat keputusan demi mencapai kesejahteraan yang diimpikan.

      Secara umum ada empat strategi pengembangan dalam rangka pembentukan Kampung Pramuka yaitu:

      1) The growth strategy
      Strategi pertumbuhan ini dimaksudkan untuk mencapai peningkatan yang cepat dalam nilai ekonomis. Melalui pendapatan perkapita penduduk, produktivitas pertanian, permodalan dan kesempatan kerja yang dibarengi dengan kemampuan konsumsi masyarakat di kampung sasaran.
      2) Strategi Kesejahteraan (The welfare strategy)
      Strategi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat disertai dengan pembangunan kultur dan budaya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi sikap ketergantungan kepada pemerintah.
      3) Strategi Responsif (The Responsitive Strategy
      Strategi ini dimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan yang dirumuskan masyarakat sendiri dengan bantuan pihak luar (self need and assistance) untuk memperlancar usaha mandiri melalui pengadaan teknologi serta sumber-sumber yang sesuai bagi kebutuhan proses pembentukan Kampung Pramuka.
      4) Strategi Terintegrasi atau holistic (The Intergrated or Holistic Strategy)
      Konsep perpaduan dari unsur-unsur pokok etika strategi di atas menjadi alternatif terbaik. Strategi ini secara sistematis mengintegrasikan seluruh komponen dan unsur yang dibutuhkan yaitu mencapai secara simultan tujuan-tujuan yang menyangkut kelangsungan pertumbuhan, persamaan, kesejahteraan dan partisipasi aktif masyarakat
      dalam proses pembentukan Kampung Pramuka.

Program Pokok 3 : PENGEMBANGAN PRAMUKA BERMASYARAKAT

Program pokok ini ditujukan untuk peningkatkan peran pramuka dalam kehidupan bermasyarakat di mana ia berada sehingga ikut berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunann nasional, yakni mewujudkan kesejahteraan masyarakat, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut menjaga perdamaian dunia. Untuk itu proses dan tahapan yang dilakukan dalam implementasi program pokok ini meliputi :

  1. Penyusunan dan Penetapan Model Konseptual dan Operasional untuk Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan
    Kota merupakan pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri k ehidupan perkotaan. Kawasan perkotaan merupakan kawasan non pertanian, pusat permukiman perkotaan, pusat pelayanan perkotaan dan industri dengan kerapatan/densitas spasial tinggi.

    Dalam rangka peningkatan peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di wilayah perkotaan, aspek-aspek yang perlu mendapat perhatian dan menjadi pertimbangan adalah aspek fisik, aspek sosial, aspek demografis, aspek administratif, dan aspek ekonomi. Kelima aspek utama tersebut akan menjadi pertimbangan dalam mendesain model konseptual dan operasional serta merumuskan bentuk- bentuk program dan kegiatan yang dilakukan oleh para pramuka dalam kehidupan bermasyarakat di wilayah perkotaan pada bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.

    Desain dan perumusan model tersebut dapat mengadopsi konsep dan model yang telah ada seperti model pertumbuhan
    generik antara lain Transportation Model, Cellular Automata Model, dan Agent-Based Model.

  2. Penyusunan dan Penetapan Model Konseptual dan Operasional untuk Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area)
    Daerah penyangga merupakan daerah di antara perkotaan dan perdesaan. Daerah penyangga atau daerah satelit adalah daerah di tepi sebuah kota yang lebih besar yang meskipun merupakan komunitas mandiri, sebagian besar penduduknya
    tergantung dengan kehidupan di kota besar. Daerah satelit merupakan daerah penunjang bagi kota-kota besar di sekitarnya dan merupakan ‘jembatan’ masuk/akses untuk menuju ke kota besar.

    Karena daerah satelit juga berfungsi sebagai penunjang kota besar, maka implikasi daripada daerah satelit sebagai penunjang akan tampak pada hidup keseharian warganya. Daerah satelit bisa juga sebagai pemasok barang-barang kebutuhan warga kota besar, karena semakin besar dan berkembangnya suatu kota maka sikap warganya untuk memproduksi barang-barang untuk kebutuhan mereka juga akan semakin turun.

    Karena hal inilah maka fungsi daerah satelit sebagai penunjang kebutuhan hidup masyarakat kota juga akan semakin tampak. Terlepas dari fungsi kota satelit yang terbangun di atas, dengan adanya interaksi yang tetap, maka sikap hidup pada masyarakatnya juga akan secara bertahap akan mengalami apa yang bernama “resonansi sosiologis”, yaitu perubahan sikap yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi yang relatif tetap.

    Kondisi tersebut hendknya tetap menjadi perhatian dan pertimbangan dalam mendesain konsep dan model peningkatan peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat. Dengan demikian konsep dan model yang dikembangkan akan memadukan antara konsep dan model peningkatan peran Pramuka dalam kehiduapn Bermasyarakat di perdesaan dan perkotaan, di bidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

  3. Penyusunan dan Penetapan Model Konseptual dan Operasional untuk Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perdesaan
    Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Desa adalah suatu perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain, sedangkan masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di mana ia hidup dicintai serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakat atau anggota masyarakat. Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas.

    Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan. Kawasan perdesaan merupakan kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian dan pengelolaan sumberdaya alam beserta kegiatan pengolahan/ industri pertanian dan non- pertanian skala kecil, distribusi dan pasar pertanian dan non pertanian yang memiliki kerapatan/kepadatan yang rendah.

    Dalam penyusunan konsep dan model peningkatan peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di kawasan perdesaan, aspek-aspek yang perlu menjadi perhatian dan pertimbangan antara lain meliputi potensi desa, interaksi desa dengan kota, interaksi antara desa dengan desa tetangga, serta lokasi terhadap daerah di sekitarnya yang lebih maju.

    Potensi desa dalam hal ini mencakup baik potensi fisik maupun potensi non fisik. Selain itu, perlu dipertimbangkan pula tentang tipologi desa. Keempat aspek tersebut akan menjadi pertimbangan dalam mendesain model konseptual dan operasional serta merumuskan bentuk-bentuk program dan kegiatan yang dilakukan oleh para pramuka dalam kehidupan bermasyarakat di wilayah perdesaan pada bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.

Info Populer

Arsip Informasi

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.