BONE –Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Pembangunan ketahanan pangan skala rumah tangga dapat mulai dilakukan di area pekarangan rumah, sekolah dan sebagainya.
Pekarangan adalah tanah maupun halaman di sekitar rumah tinggal atau sekolah. Pekarangan dapat menjadi sumber pangan dan gizi keluarga dalam pemenuhan kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin dan mineralnya. Masyarakat dapat mulai memanfaatkan pekarangan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangganya dengan cara bertanam.
Ketua Mabisaka (Majelis Pembimbing Satuan Karya) Tarunabumi pangkalan BPP Patimpeng, kakak Andi Elya Azis, S.Pt mendorong setiap insan Pramuka untuk menjadi kekuatan dalam menginisiasi aktivitas di lingkungan sekitar. Di antaranya dalam hal ketahanan pangan dan menjaga serta menata kebersihan lingkungan.
“Para insan pramuka diharapkan bisa membantu masyarakat dan lingkungan, baik dirumah, sekolah dan sebagai untuk memanfaatkan pekarangan untuk ketahanan pangan. Ayo tanami pekarangannya, siapkan tanaman-tanaman pendamping beras, ini kita dorong agar mereka menjadi kekuatan untuk bisa menginisiasi aktivitas di lingkungan sekitarnya.” papar Kak Andi Elya yang juga pimpinan BPP (balai penyuluhan pertanian) Patimpeng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. (Minggu, 27/08/2023) di area Pekarangan SMP Negeri 2 Salomekko, Desa Masago, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone.
Para peserta didik tampak semangat dalam melakukan pengolahan lahan untuk persiapan tanaman sayuran diantaranya sawi, cabe, bawang prey dan bayam. Diharapkan agar peserta didik dapat membantu keluarganya dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
Setiap pramuka dapat memanfaatkan barang bekas sebagai wadah untuk menanam jenis tanaman yang dapat dipilih di antara berbagai kebutuhan pangan keluarganya. Bahkan khusus pemupukam nanti akan diajarkan cara memanfaatkan limbah kotoran ternak, limbah pertanian, limbah hasil sisa dapur dan sebagainya untuk dijadikan pupuk organik.
“Hasil panen nantinya selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga dapat pula dibagikan pada para siswa, guru, tetangga bahkan untuk wirausaha,” ujarnya.
Lebih lanjut Kak Elya memaparkan bahwa kegiatan ini sangat membantu ketahanan pangan masyarakat, dapat meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan untuk skala rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.
“Terkhusus untuk peserta didik ini dapat meningkatkan peran serta anggota Gerakan Pramuka dalam memanfaatkan lahan terbatas di pekarangan untuk menanam tanaman yang dibutuhkan keluarga,” tegasnya.
Peran serta anggota Gerakan Pramuka dalam membantu pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi merupakan salah satu implementasi Satya dan darma pramuka.
Karenanya tekad dan semangat Pramuka tetap berbakti tanpa henti untuk memulihkan Indonesia agar tangguh dan tumbuh merupakan modal yang sangat penting bagi terlaksananya Gerakan Pemulihan Indonesia.
“Pelaksanaan ini perlu pula mendapat dukungan dari berbagai pihak terkait lain sehingga dapat dijadikan sebagai aksi bersama untuk Indonesia. Semoga dapat berlangsung dengan baik dan lancar, sebagai sumbangsih nyata Gerakan Pramuka kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Kiranya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala upaya dan kerja bersama bagi kemajuan dan perkembangan generasi muda Indonesia menuju 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Aamin,” tutup Elya
c