JAKARTA — Dalam rangka menuju Kongres IV Nasional Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia menggelar Forum Group Discussion secara daring dengan mengangkat tema Peran Psikolog Klinis dalam Kolaborasi Interprofesional untuk Mewujudkan Kesejahteraan Psikologis Masyarakat, Senin (08/11/2021).
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Ketua Umum IPK Indonesia Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si., Psikolog yang menyampaikan bahwa FGD ini sangat penting bagi IPK Indonesia, sebagai masukan untuk bisa maju terus melangkah ke depan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Membantu pemerintah untuk meningkatkan kesehatan, terutama kesehatan jiwa, dan meningkatkan psikologi klinis sebagai sebuah keilmuan dan memperkuat profesi psikolog klinis di Indonesia. Masukan peserta akan menjadi masukan bagi kepengurusan IPK ke depan,” ujarnya.
Sambutan pembuka juga disampaikan oleh dr. Celestinus Eigya Munthe, Sp.KJ., M.Kes., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA (P2MKJN) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dipandu moderator Dra. A. Ratih Andjayani Ibrahim, M.M., Psikolog dan Dra. Adityana Kasandravati Putranto, Psikolog, FGD ini menghadirkan para pemantik dari berbagai unsur, baik pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, organisasi, maupun media.
Kak Dr. Saul R.J. Saleky, S.E., M.Si., Anggota Komisi Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka menjadi salah satu pemantik dalam FGD IPK Indonesia di antara 10 orang pemantik lainnya yang dihadirkan.
Kak Saul yang diberikan kesempatan oleh moderator untuk menyampaikan kesan dan harapan, selama satu tahun bekerjasama dengan IPK Indonesia terkait dengan Dukungan Psikologis Awal (DPA) terhadap Gerakan Pramuka. Pihaknya atas nama Kwarnas menyampaikan terimakasih atas kesempatan yang diberikan, dan mengucakpan selamat dan sukses atas terselenggarakan FGD serta nantinya disusul Kongres IV IPK Nasional.
Menurut Kak Saul, kesan selama ini yang dirasakan adalah luar biasa, karena selama ini terkait dengan kesehatan jiwa yang merupakan hak setiap manusia masih jauh dari pemikiran anggota gerakan pramuka, padahal gerakan pramuka berurusan dari anak-anak sampai lanjut usia.
“Di Gerakan Pramuka ada peserta didik dari 7 sampai 25 tahun dan setelah itu ada anggota dewasa,” terang Kak Saul.
Perlunya Dukungan Psikologis Awal menurut Kak Saul, salah satu contohnya adalah ketika dilaksanakan kegiatan kemah bersama yang di dalamnya ada anggota pramuka yang homesick, sehingga pembina harus dibekali dengan kemampuan tersebut sehingga bisa mengatasinya.

Perlahan, lanjut Kak Saul, pihaknya bersama dengan Komisi Abdimas Kwarnas mulai memperbaiki paradigma di lingkungan Gerakan Pramuka, terutama yang terlibat dalam penanggulangan bencana, karena selama ini yanhg dilakukan sebenarnya adalah DPA yang diwujudkan dalam trauma healing.
“Hampir satu tahun, kegiatan sudah berjalan yaitu memberikan pembekalan bagi relawan-relawan Gerakan Pramuka di kwartir cabang (kabupaten/kota), walaupun belum semua,” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan oleh Kak Saul bahwa secara program, para pembina pramuka perlu dibekali pengetahuan terkait DPA. Selain itu pembekalan juga harus diberikan kepada relawan Pramuka Peduli yang sejauh ini selalu melakukan interaksi langsung dengan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut Kak Saul juga menceritakan tentang pengembangan proyek Ticket To Life yang sejak 2007 telah dimulai dengan fokus pada anak jalanan. Namun mulai 2021 ini program Ticket To Life dikembangkan sampai kepada anak-anak korban bencana, penderita penyakit kronis, serta mereka bermasalah dengan hukum.
Sebagaimana diketahui bahwa sejak lama Gerakan Pramuka telah ikut memberikan andil di bidang pengabdian masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan pembangunan masyarakat. Berbagai jenis kegiatan pengabdian dan pembangunan masyarakat selama ini telah dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka.
Kwarnas Gerakan Pramuka melalui Komisi Abdimas juga berupaya untuk melakukan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, sebagai cara untuk memperluas dan meningkatkan kegiatan pengabdian dan pembangunan masyarakat. (cst)