ABDIMASKWARNAS — Kak H. Irawan Laliasa, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Komisi Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menutup kegiatan Pelatihan Lingkungan Hidup Tingkat Nasional Tahun 2021, Rabu (20/10/2021).
Mengawali arahannya, Kak Irawan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada peserta dan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan selama tiga hari yang dimulai sejak Senin (18/10/2021) secara virtual tersebut.
Pihaknya menggarisbawahi bahwa pelatihan ini hanya salah satu jembatan untuk mencapai Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang sudah sama-sama dibahas di masing-masing kelompok peserta, sehingga mampu memberikan pemahaman yang sama terkait dengan pelestarian lingkungan hidup yang saat ini masih sangat terbatas.
Menurut Kak Irawan, potensi yang akan dikembangkan sangat besar, sehingga perlu perhatian khusus oleh para peserta pelatihan yang telah ikut. Yaitu bagaimana meningkatkan kapasitas berfikir di Kwartir pada program Pelestarian Lingkungan Hidup (PLH).
“Karena selama ini masih banyak mengarah pada kegiatan ikut serta, semoga pelatihan ini bisa menjadi perubahan yang sangat significant, sehingga mampu memberikan pengertian kepada peserta didik dan kwartir,” ujarnya.

Lebih lanjut Kak Irawan menegaskan bahwa para peserta setelah pelatihan ini mampu menjadi motivator yang muaranya akan kembali ke Gugusdepan dan bisa relevan dengan program kwartir di atasnya. Karena jika tidak relevan, maka tidak akan tercapai tujuannya.
Kemudian potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang saat ini dipunyai Gerakan Pramuka bisa disharing dengan Sumber Daya Munusia pada mitra-mitra, ditopang dari unsur terkait di luar Gerakan Pramuka. Dengan kebijakan Kwarnas untuk membangun kembali komunikasi melalui pelatiohan ini, agar kualitas dan kapasitas bisa meningkat.
Pada kesempatan ini Kak Irawan juga mengingatkan kembali akan tugas pokok pramuka peduli ada tiga hal, yaitu terkait dengan SDM/Kemanusiaan, Pelestarian Lingkungan Hidup, dan Penanggulangan Bencana. Pelestarian Lingkungan Hidup sangat berpengaruh banyak pada SDM dan Pelanggulangan Bencana, karena ini menjadi titik central.
“Karena bicara bencana tidak bisa lepas dari lingkungan hidup, demikian pula dengan manusia, juga tidak bisa lepas dari lingkungan hidup, ” tegasnya.
Dengan pelatihan ini, semoga adanya kesepahaman, ada kesamaan pandang, bagaimana program PLH, terutama di gugus depan. Jangan sampai terlena dengan hanya ikut serta saja, namun bisa menumbuhkembangkan jiwa peserta didik untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, bangsa, keluarga, dan lingkungannya. (cst)