PALU — Kak Dr. Saul R.J. Saleky, S.E., M.Si., Andalan Nasional/Anggota Komisi Pengabdian Masyarkat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka memaparkan materi terkait implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) pada Webinar Kebencanaan yang digelar oleh Pramuka Universitas Tadulako (Untad), Palu, Selasa (28/09/2021).
Menurut Kak Saul, kepramukaan yang aman, nyaman, sehat, serta selamat merupakan prasyarat untuk terlaksananya pendidikan kepramukaan yang berdaya guna dan berhasil guna.
Menyikapi adanya hal-hal terkait dengan Aman Bencana, Kak Saul menegaskan bahwa hal tersebut perlu menjadi perhatian dan komitmen bersama dari semua pihak, mulai dari Kwartir Nasional hingga ke Gugusdepan dalam implementasinya.
Kak Saul mengingatkan kembali bahwa pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya akan terjadinya bencana harus menjadi pembelajaran yang berharga bagi semua pihak. Dalam hal ini keterkaitannya dengan bagaimana meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan warga (termasuk di dalamnya Gerakan Pramuka) dalam menghadapi ancaman bencana.
“Harus dilakukan pendekatan terintegrasi untuk kebermanfaatan,” ujar Kak Saul kepada peserta webinar yang berasal dari berbagai daerah dan elemen.
Peningkatan kesiapsiagaan dan ketangguhan secara terintegrasi menurut Kak Saul salah satunya adalah melalui pendekatan 3 in 1 yaitu, Desa Tangguh Bencana (Destana), Kampung Tangguh Bencana (Katana), dan Gudep Aman Bencana.

Pada kesempatan ini Kak Saul juga menyampaikan harapan bahwa ke depannya semoga bisa segera ada kebijakan khusus terkait dengan Gudep Aman Bencana dan tentunya ada instrumen monitoring serta evaluasi dari kebijakan yang dibuat. Selain itu, Kak Saul juga berharap agar semua elemen perlu untuk selalu berkoordinasi dengan mitra terkait.
Sebagaimana diketahui, selain Kak Saul dari unsur Pramuka, narasumber yang dihadirkan pada Webinar Kebencanaan yang mengusung tema Manajemen Bencana menuju Gugus Depan Tangguh Bencana tersebut antara lain dari pemerhati kebencanaan Sulawesi Tengah/Karo FMIPA-Untad dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Tengah. (cst)