SUKOHARJO — Kalau kita mendengar kata sampah,bisa dipastikan konotasinya hal-hal yang buruk, bisa berpendapat kumuh, bau menyengat, menyumbat aliran sungai, penyebab banjir, dan lain-lain.
Sementara bagi pegiat lingkungan,sampah bisa menghasilkan barang yang bermanfaat,baik sampah organik maupun sampah anorganik.
Sebagai bukti pengabdian terhadap lingkungan pada Bulan Bakti Pramuka Gugus Depan MIN 5 Sukoharjo menggandeng KKN Tematik Destana Posko 18 UNS yang berada di Desa Grogol mengadakan Sosialisasi Pengolahan sampah Selasa malam 16-08-2023.
Yang di hadirkan sebagai peserta kegiatan ini adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Makmur Desa Grogol dan Bank Sampah Mili Rejeki Dusun Mlaran.
Materi sosialosasi meliputi pengolaham sampah dapur dan sampah pertaniam.Mulai dari pengolahan sampah dapur yang organik diterangkan secara detail alat yg digunakan apa yang dipunyai masyarakat asalkan barang tersebut ada penututupnya misal : ember cat, drum bekas kalaupun tidak ada plastik sampah.
Danang salah satu pemateri dari KKN UNS,dalam mengolah sampah dapur,jangan terpancang dengan tidak mempunyai alat untuk mengolah,yang paling utama adalah niat,kalau sudah bermodalkan niat,maka segala sesuatu bisa untuk dijadikan alat pengolah sampah.
Dalam pengolahan sampah organik membutuhkan bakteri pengurai yang bisa dibeli dengan harga terjangkau. Disampaikan juga bahwa bakteri pengurai yang berada di pasaran,sifatnya tidak aktif atau dilemahkan,sehingga sebelum dipakai harus di aktifkan dulu dengan cara dicampurkan dengan air di tambah tetes tebu/molase atau bisa juga gula.
Molase/tetes tebu atau pun gula adalah makanan dari bakteri pengurai,sehingga sebelum di gunakan harus diberi air,molase dan di diamkan beberapa saat agar bakteri pengurai itu hidup/aktif
Dalam sosialisasi tersebut diberikan eko enzim bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan pemateri. Sosialisasi yang bertempat di pendopo balai desa Grogol berjalan hidup,canda tawa saat penyampaian materi sehingga peserta tidak jenuh.
Widodo,S.Ag,MM selaku KaMabigus MIN 5 Sukoharjo berharap, dengan diadakan sosialisasi ini akan bisa menekan volume sampah yang dihasilkan dari rumah tangga,karena masing-masing rumah tangga bisa mengolah sendiri,sementara sampah anorganik bisa di bawa ke Bank Sampah Mili Rejeki Dusun Mlaran atau Bank Sampah Mufid MIN 5 Sukoharjo.
Dengan berhasilnya pengolahan sampah di lingkungan madrasah sehingga tidak terjadi parit-parit tidak tersumbat sampah sehingga berdampak luapan air ke Gudep MIN 5 Sukoharjo saat musim penghujan mendatang.