JAKARTA — Komisi Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Pelatihan Singkat Optimalisasi Penerapan Aplikasi Desk Relawan Penanggulangan Bencana di Gedung Kwarnas, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (11/01/2020).
Pelatihan ini diselenggarkan bekerjasama dengan Masyarakat Penanggulangan Bencana (MPBI), Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC) dan Desk Relawan Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dibuka secara resmi oleh Deputi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Lilik Kurniawan, pelatihan singkat tersebut diikuti oleh 90 peserta yang berasal dari utusan Kwartir Cabang di Jakarta, Jawa Barat (Depok, Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor), dan Banten (Tangerang, Tangerang Selatan, Lebak, Serang).
Lilik Kurniawan dalam keterangannya sangat mengapresiasi inisiatif dari Komisi Abdimas Kwarnas dalam menyelenggarakan pelatihan. Hal tersebut bisa menjadi investasi bagi relawan, sehingga akan tertata dengan baik.
“Ini jadi investasi buat relawan, karena salah satu titik lemah selama ini adalah mereka tidak terdistribusi dengan baik. Pelatihan ini adalah upaya memperkuat koordinasi, sehingga akan tertata dengan baik penyebaran para relawan,” ujarnya.
Keluarga tangguh bencana, lanjut Lilik, menjadi faktor sangat penting yang komponennya adalah bapak, ibu dan anak. Lilik mengapresiasi Komisi Abdimas Kwarnas yang telah memiliki pedoman dan melatih peserta didik melalui Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) berbasis Gugusdepan.
“Gerakan Pramuka telah berperan dalam menyiapkan masyarakat atau keluarga untuk menghadapi bencana dan mencegahnya. Ini bagian dari pengurangan risiko bencana,” lanjutnya.
Sebagaimana disampaikan oleh Kak Bambang Sasongko (Kokok) Andalan Nasional Kwarnas Komisi Abdimas, fasilitator pelatihan yang diselenggarakan Komisi Abdimas Kwarnas kali ini adalah Petrasa Wacana dan Fredy Chandra dari YSTC. Pemahaman tentang peran dan positioning dalam konteks sebelum (pra), kejadian dan pasca (sesudah) bencana menjadi materi pengantar yang menarik.
Kak Kokok menegaskan bahwa pelatihan ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk melaporkan aksinya melalui aplikasi digital, sehingga nantinya dapat terdata di desk nasional. Dengan demikian akan diketahui kekuatan relawan dan penyebarannya, sehingga tidak menumpuk di satu lokasi.
“Kwarnas akan memperoleh data para relawan dari sisi kompetensi, wilayah aksi, dan aktivitas yang akan dilakukan,” terang Kak Kokok.
Nampak hadir dalam pelatihan ini antara lain Ketua Umum MPBI Dandi Prasetia, Andalan Nasional Kwarnas lainnya seperti Kak Saul Saleky, Kak Adi Pamungkas, Kak Dedi Wibodo, serta Kak Sukma Widya. (cst)